Cara Pembuatan Tempe
1. Biji kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air PDAM atau air sumur yang bersih selama 1 jam.
2. Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam.
3. Kedelai kemudian direndam 12 jam dalam air panas/hangat bekas air perebusan supaya kedelai mengembang.
4. Berikutnya, kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
5. Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan butir 4 di atas, kedelai dicuci dan dikuliti (dikupas).
6. Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.
7. Kedelai diambil dari dandang, diletakkan di atas tampah dan diratakan tipis-tipis. Selanjutnya, kedelai dibiarkan dingin sampai permukaan keping kedelai kering dan airnya menetes habis.
8. Sesudah itu, kedelai dicampur dengan laru (ragi 2%) guna mempercepat/merangsang pertumbuhan jamur. Proses mencampur kedelai dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit. Tahap peragian (fermentasi) adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe kedelai.
9. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut dicetak pada loyang atau cetakan kayu dengan lapisan plastik atau daun yang akhirnya dipakai sebagai pembungkus. Sebelumnya, plastik dilobangi/ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk memberi udara supaya jamur yang tumbuh berwarna putih. Proses percetakan/pembungkus memakan waktu 3 jam. Daun yang biasanya buat pembungkus adalah daun pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat bahwa rasa tempe yang dibungkus plastik menjadi "aneh" dan tempe lebih mudah busuk (dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun).
10. Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan permukaannya dihamparkan di atas rak dan kemudian ditutup selama 24 jam.
11. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan/diangin-anginkan selama 24 jam lagi. Setelah itu, campuran kedelai telah menjadi tempe siap jual.
12. Supaya tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produk ekspor dapat dibekukan dan dikirim ke luar negeri di dalam peti kemas pendingin.
1. * Proses membekukan tempe untuk ekspor adalah sbb. Mula-mula tempe diiris-iris setebal 2-3 cm dan di-blanching, yaitu direndam dalam air mendidih selama lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim. Kemudian, tempe dibungkus dengan plastik selofan dan dibekukan pada suhu 40°C sekitar 6 jam. Setelah beku, tempe dapat disimpan pada suhu beku sekitar 20°C selama 100 hari tanpa mengalami perubahan sifat penampak warna, bau, maupun rasa.
Selasa, 22 November 2011
CARA MEMBUAT OBAT GOSOK (BALSEM)
Bahan-bahan yang dibutuhkan :
1.
Cera Alba / Malam Tawon ...................... 25 gram
2.
Vaslin Kuning ..................................... 100 gram
3.
Minyak Ganda Pura ............................... 10 cc
4.
Minyak Cengkeh ................................... 10 cc
5.
Menthol Kristal ..................................... 10 gram
6.
Camfer Kristal ...................................... 10 gram
7.
Minyak Permint ...................................... 5 cc
Alat-alat yang dipergunakan :
1.
1 (satu) kompor.
2.
1 (satu) panci email.
3.
1 (satu) centong kayu yang kecil.
4.
2 (dua) sendok makan.
Cara pembuatannya :
1.
Cera Alba / Malam Taxon dan Vaslin Kuning dipanaskan dalam api sampai mencair - (a).
2.
Minyak Gandapura, Minyak Cengkeh, Minyak Permint dilarutkan dalam gelas, kemudian diaduk-aduk sampai merata - (b).
3.
Menthol Kristal dan Camfer Kristal dihancurkan dalam gelas, sampai mencair - (c).
4.
Hasil percampuran (b) dan hasil percampuran (c) dilarutkan pada hasil percampuran (a), kemudian diaduk-aduk sampai merata dan diturunkan dari perapian.
Keterangan : Alat yang dipergunakan untuk memanaskan Cera Alba dan Vaslin Kuning jangan memakai panci yang terbuat dari Alumunium, karena Alumunium mudah hangus/terbakar apabila terlalu panas. Jadi usahakanlah memakai panci dari bahan email.
Semoga bermanfaat...
1.
Cera Alba / Malam Tawon ...................... 25 gram
2.
Vaslin Kuning ..................................... 100 gram
3.
Minyak Ganda Pura ............................... 10 cc
4.
Minyak Cengkeh ................................... 10 cc
5.
Menthol Kristal ..................................... 10 gram
6.
Camfer Kristal ...................................... 10 gram
7.
Minyak Permint ...................................... 5 cc
Alat-alat yang dipergunakan :
1.
1 (satu) kompor.
2.
1 (satu) panci email.
3.
1 (satu) centong kayu yang kecil.
4.
2 (dua) sendok makan.
Cara pembuatannya :
1.
Cera Alba / Malam Taxon dan Vaslin Kuning dipanaskan dalam api sampai mencair - (a).
2.
Minyak Gandapura, Minyak Cengkeh, Minyak Permint dilarutkan dalam gelas, kemudian diaduk-aduk sampai merata - (b).
3.
Menthol Kristal dan Camfer Kristal dihancurkan dalam gelas, sampai mencair - (c).
4.
Hasil percampuran (b) dan hasil percampuran (c) dilarutkan pada hasil percampuran (a), kemudian diaduk-aduk sampai merata dan diturunkan dari perapian.
Keterangan : Alat yang dipergunakan untuk memanaskan Cera Alba dan Vaslin Kuning jangan memakai panci yang terbuat dari Alumunium, karena Alumunium mudah hangus/terbakar apabila terlalu panas. Jadi usahakanlah memakai panci dari bahan email.
Semoga bermanfaat...
PUISI (MERDEKA)
Merdeka..
Tlah berkumandang dinegara ini,
Ribuan bendera berkibar tuk peringati,
Tetesan darah para pahlawan berubah kemegahan bangsa indonesia…
Merdeka..
Sering terdengar oleh insan dibumi pertiwi,
Suara-suara dengan degub jantung nurani,
Namun terkotori oleh korupsi..
Merdeka..
Rakyat bebas dari belenggu penjajahan,
Tak ada jeritan dan tangisan,
Namun sekarang rakyat banyak yang tertidur dijembatan dan dijalanan…
Merdeka..
Dimanakah kata itu?
Yang berdasi,
Semakin berisi,
Dan yang jelata,
Semakin berduka…
Merdeka hanya dibibir saja..
Tlah berkumandang dinegara ini,
Ribuan bendera berkibar tuk peringati,
Tetesan darah para pahlawan berubah kemegahan bangsa indonesia…
Merdeka..
Sering terdengar oleh insan dibumi pertiwi,
Suara-suara dengan degub jantung nurani,
Namun terkotori oleh korupsi..
Merdeka..
Rakyat bebas dari belenggu penjajahan,
Tak ada jeritan dan tangisan,
Namun sekarang rakyat banyak yang tertidur dijembatan dan dijalanan…
Merdeka..
Dimanakah kata itu?
Yang berdasi,
Semakin berisi,
Dan yang jelata,
Semakin berduka…
Merdeka hanya dibibir saja..
CERITA HUMOR
Suatu hari seorang Profesor berangkat ke laboratorium. Di salah satu saku celananya dia mambawa roti untuk makan siang dan di saku celana yang lain dia membawa kodok untuk penelitian. Pada sore hari saat akan melakukan penelitian dia mengeluarkan barang yang ada disakunya, dia terkaget kaget ternyata yang ada dalam saku nya adalah roti.
"Kalau ini roti yang dia makan tadi siang apa yah." ucap Profesor dalam hati
"Kalau ini roti yang dia makan tadi siang apa yah." ucap Profesor dalam hati
CARA MEMBUAT KARBOL
Cara Membuat Karbol
Bahan utama karbol berbentuk coklat kekuning-kuningan berbentuk bongkahan batu mudah pecah, namanya arpus mengandung desinfektan cocok untuk pembersih lantai, sekaligus pembunuh kuman, bakteri, jamur, sehingga terhindar dari penyakit.
Minyak pinus berfungsi sebagai desinfektan dan antiseptic.
Jadi Karbol berasal dari getah pohon pinus yang disuling dan menghasilkan minyak pinus dan residunya dinamakan arpus.
Pemakaian karbol biasanya banyak digunakan di rumah sakit, klinik, mall, toilet umum, dan dirumah.
Selain untuk membunuh kuman karbol juga bisa mengatasi bau yang sangat mengganggu dan membandel, tambahkan detergent bisa membersihkan kerak-kerak yang membandel.
Untuk membuat karbol sangat mudah hanya saja pada saat membuat sebaiknya di ruang yang agak terbuka, karena proses nya ada bau yang ditimbulkan dari arpus yang cukup menyengat.
Alat-alat untuk membuat Karbol antara lain : timbangan, wadah, pengaduk,panci,kompor,gelas ukur.
Bahan-bahan untuk membuat Karbol antara lain: NaOH, Arpus, Minyak Pinus, Air
Cara membuat Karbol antara lain :
Panaskan air dipanci sampai mendidih lalu masukkan arpus perlahan-lahan kedalamnya sambi l diaduk terus sampai semua larut.
Pindahkan ke wadah plastik dan masukkan NaOH kedalamnya dan aduk lagi sampai larut.
Bila larutan sudah rata masukkan minyak pinus kedalam adukan aduk perlahan-lahan,
Biarkan sampai dingin lalu pindahkan ke botol.
Keunggulan Karbol:
* Membuatnya mudah, bahan banyak dijual ditoko bahan kimia.
* Karena hasil jadi masih berupa biang, jadi bisa menghasilkan keuntungan yang lumaya bila ditambah dengan air.
Bahan utama karbol berbentuk coklat kekuning-kuningan berbentuk bongkahan batu mudah pecah, namanya arpus mengandung desinfektan cocok untuk pembersih lantai, sekaligus pembunuh kuman, bakteri, jamur, sehingga terhindar dari penyakit.
Minyak pinus berfungsi sebagai desinfektan dan antiseptic.
Jadi Karbol berasal dari getah pohon pinus yang disuling dan menghasilkan minyak pinus dan residunya dinamakan arpus.
Pemakaian karbol biasanya banyak digunakan di rumah sakit, klinik, mall, toilet umum, dan dirumah.
Selain untuk membunuh kuman karbol juga bisa mengatasi bau yang sangat mengganggu dan membandel, tambahkan detergent bisa membersihkan kerak-kerak yang membandel.
Untuk membuat karbol sangat mudah hanya saja pada saat membuat sebaiknya di ruang yang agak terbuka, karena proses nya ada bau yang ditimbulkan dari arpus yang cukup menyengat.
Alat-alat untuk membuat Karbol antara lain : timbangan, wadah, pengaduk,panci,kompor,gelas ukur.
Bahan-bahan untuk membuat Karbol antara lain: NaOH, Arpus, Minyak Pinus, Air
Cara membuat Karbol antara lain :
Panaskan air dipanci sampai mendidih lalu masukkan arpus perlahan-lahan kedalamnya sambi l diaduk terus sampai semua larut.
Pindahkan ke wadah plastik dan masukkan NaOH kedalamnya dan aduk lagi sampai larut.
Bila larutan sudah rata masukkan minyak pinus kedalam adukan aduk perlahan-lahan,
Biarkan sampai dingin lalu pindahkan ke botol.
Keunggulan Karbol:
* Membuatnya mudah, bahan banyak dijual ditoko bahan kimia.
* Karena hasil jadi masih berupa biang, jadi bisa menghasilkan keuntungan yang lumaya bila ditambah dengan air.
[pondok-renungan] Mengapa Orang-orang Yang Baik Mati
Seorang pendeta di pedesaan mengunjungi rumah seorang nenek tua anggota jemaatnya. Sambil minum kopi, ia menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh nenek itu.
'Mengapa Tuhan begitu sering mengirimkan wabah kepada kita?' tanya si nenek.
'Ya, ya, ya ...,' jawab pendeta, 'kadang-kadang orang menjadi begitu jahat, hingga perlu disingkirkan. Maka, Yang Mahabaik mengijinkan datangnya wabah.'
'Tetapi,' tukas si nenek, 'mengapa begitu banyak orang baik juga disingkirkan bersama yang jahat?'
'Orang-orang baik itu dipanggil untuk menjadi saksi,' pendeta menjelaskan. 'Sebab, Tuhan ingin menjalankan pengadilan yang adil bagi setiap jiwa.'
***
Samasekali tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat dijelaskan oleh pemegang kepercayaan yang kaku
'Mengapa Tuhan begitu sering mengirimkan wabah kepada kita?' tanya si nenek.
'Ya, ya, ya ...,' jawab pendeta, 'kadang-kadang orang menjadi begitu jahat, hingga perlu disingkirkan. Maka, Yang Mahabaik mengijinkan datangnya wabah.'
'Tetapi,' tukas si nenek, 'mengapa begitu banyak orang baik juga disingkirkan bersama yang jahat?'
'Orang-orang baik itu dipanggil untuk menjadi saksi,' pendeta menjelaskan. 'Sebab, Tuhan ingin menjalankan pengadilan yang adil bagi setiap jiwa.'
***
Samasekali tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat dijelaskan oleh pemegang kepercayaan yang kaku
pantub jeneka
Lebuhraya kota bersegi
Tempat temasya dara teruna
Hodohnya ketawa orang tak bergigi
Ibarat kota tiada kubunya
Api terang banyak kelkatu
Masuk ke kamar bersesak-sesak
Alangkah geli rasa hatiku
Melihat nenek bergincu berbedak
Ditiup angin bunga semalu
Kuncup daun bila berlaga
Bercakap Melayu kononnya malu
Belacan setongkol dibedal juga
Orang Rengat menanam betik
Betik disiram air berlinang
Hilang semangat penghulu itik
Melihat ayam lumba berenang
Tanam jerangau di bukit tinggi
Mati dipijak anak badak
Melihat sang bangau sakit gigi
Gelak terbahak penghulu katak
Singapura dilanggar todak
Kapal karam di Tanjung Peringin
Orang tua beristerikan budak
Macam beruk mendapat cermin
Bapa gergasi menebar jala
Pegang tali melintuk-liuk
Masakan pengerusi tak garu kepala
Melihat ahli semua mengantuk
Gemuruh tabuh bukan kepalang
Diasah lembing berkilat-kilat
Gementar tubuh harimau belang
Nampak kambing pandai bersilat
Buah salak di rumah Tok Imam
Sirih sekapur pergi menjala
Anjing menyalak harimau demam
Kucing di dapur pening kepala
Anak cina menggali cacing
Mari diisi dalam tempurung
Penjual sendiri tak kenal dacing
Alamat dagangan habis diborong
Biduk buluh bermuat tulang
Anak Siam pulang berbaris
Duduk mengeluh panglima helang
Melihat ayam bercengkang keris
Buah jering dari Jawa
Naik sigai ke atas atap
Ikan kering lagi ketawa
Dengar tupai baca kitab
Pohon manggis di tepi rawa
Tempat datuk tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat datuk bermain gundu
Ceduk air di dalam perigi
Timbanya bertangkaikan suasa
Jikalau kucing tak bergigi
Alamat tikus berjoget berdansa
Anak dara Datuk Tinggi
Buat gulai ikan tilan
Datuk tua tak ada gigi
Bila makan kunyah telan
Berderak-derak sangkutan dacing
Bagaikan putus diimpit lumpang
Bergerak-gerak kumis kucing
Melihat tikus bawa senapang
Pokok pinang patanya condong
Dipukul ribut berhari-hari
Kucing berenang tikus berdayung
Ikan di laut berdiam diri
Tanam pinang di atas kubur
Tanam bayam jauh ke tepi
Walaupun musang sedang tidur
Mengira ayam di dalam mimpi
Anak bakau di rumpun salak
Patah taruknya ditimpa genta
Riuh kerbau tergelak-gelak
Melihat beruk berkaca mata
Sunday, January 23, 2011
Pantun jenaka 2011 on Sunday, January 23, 2011 said...
Orang menganyam sambil duduk
Kalau sudah bawa ke balai
Melihat ayam memakai tanduk
Datang musang meminta damai
Hilir lorong mudik lorong
Bertongkat batang temberau
Bukan saya berkata bohong
Katak memikul paha kerbau
Di kedai Yahya berjual surat
Di kedai kami berjual sisir
Sang buaya melompat ke darat
Melihat kambing terjun ke air
Jikalau lengang dalam negeri
Marilah kita pergi ke kota
Hairan tercengang kucing berdiri
Melihat tikus naik kereta
Senangis letak di timbangan
Pemulut kumbang pagi-pagi
Menangis katak di kubangan
Melihat belut terbang tinggi
Anak Hindu beli petola
Beli pangkur dua-dua
Mendengar kucing berbiola
Duduk termenung tikus tua
Punggur berdaun di atas kota
Jarak sejengkal dua jari
Musang rabun, helang pun buta
Baru ayam suka hati
Ketika perang dinegeri Jerman
Ramai askarnya mati mengamuk
Rangup gunung dikunyah kuman
Lautan kering dihirup nyamuk
Jual betik dengan kandil
Kandil buatan orang Inggeris
Melihat buaya menyandang bedil
Lembu dan kerbau tegak berbaris
Jemur bijan dengan kulitnya
Jemur di atas pohon lembayung
Hari hujan sangat lebatnya
Lamun Si Pandir mengepit payung
Elok rupa pohon belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Elok berbini orang sumbing
Walau marah ketawa juga
Rumah besar berdinding tidak
Beratapkan daun palas
Badan besar beristeri tidak
Itu tandanya orang pemalas
Adik nama Comat
Suka beri salam
Budak ketawa kuat
Suka kecing malam
Dari Ambun hendak ke Perak
Singgah di Jeram Mengkuang
Si Awang Kenit mencuri kerak
Hidung berbelang terpalit arang
Biduk lalu kiambang bertaut
Nakhoda Kasap duduk termenung
Gila latah ikan di laut
Melihat umpan di kaki gunung
Pakai seluar labuh ke bawah
Ikut permatang jalan melenggang
Nampak zahir memang mewah
Tapi hutang keliling pinggang
Orang Sibu menunggang kuda
Kuda ditunggang patah pinggang
Masih mahu mengaku muda
Padahal cucu keliling pinggang
Tahankan jerat gunakan tali
Pacak kuat biar melekap
Kalau bini suka membeli
Hutang berbaris suami ke lokap
Tuan puteri memasang panjut
Dayang tolong menghalau lalat
Kucing tidur bangkit terkejut
Melihat tikus pandai bersilat
Sunday, January 23, 2011
Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati
Nasi uduk masih anget
Beli nye di pinggir jalan
Yang lagi duduk manis banget
Boleh ga kite kenalan
Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi
Jambu merah
di dinding
Jangan marah
just kidding
Kalau punya gigi ompong
cepat cepat ke dokter gigi
kalau jadi anak sombong
pasti nanti jadi rugi.
Mulanya duka kini menjadi lara
Teman tiada hanyalah sendu
Bila rindu mulai membara
Itulah tanda cinta berpadu
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang
Buah kedondong
Buah atep
Dulu bencong
sekarang tetepp
Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren
Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis
Buah apel
di air payau
Nggak level
layauuuuuuu…..
Mata genit beradu pandang
senyum adik menggoda abang
ayolah dik kita melayang
menuju negri jauh di sebrang
Disini bingung, Disana linglung
mangnya enak, engga nyambung….
Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah
Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding
Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak
Men sana
in corpore sano
Gue maen kesana,
Elo maen ke sono!
Sunday, January 23, 2011
.
bunga kaktus tumbuh dirawa
warna kuning dekat cemara
bila tikus jadi terdakwa
biar kucing jadi pengacara
kain kuning bermotif miring
terlipat rapi terawat lagi
kambing pusing tujuh keliling
melihat sapi berkawat gigi
mangga melon duduk bersanding
salak pepaya tersia-sia
singa ke salon untuk rebonding
agar juara miss Indonesia
Sunday, January 23, 2011
Koleksi Pantun Jenaka Lucu Gokil Gaul on Sunday, January 23, 2011 said...
Jalan-jalan ke pinggir empang
nemu sendok dipinggir empang
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang
Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp
Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren
Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis
Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu.....
Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg...
Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!
Disini Gunung, Disana gunung
Banyak amat yah gunungnya...
Disini bingung, Disana linglung
Emangnya enak, engga nyambung....
Sayur sop, Sayur kacang
Meking lop yok yang
Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah?????????
Kura-kura dalam perahu
Iseng banget tuch kura...
Jalan kaki ke pasar baru
Jauh boooooooooooo....
Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding
jauh di mata,dekat dihati
jauh di hati,dekat dimata
jauh-dekat seribu perak
makan roti pake sambel
makan telor pake garem
kalo ogut lagi kesel
mata ogut suka merem
Nemu gesper, di pinggir jalan
kalo laper, makan tu gesper
Men sana in corpore sano
gue maen kesana,
elo maen ke sono!
hahaha....palelo ijo
disana gunung, disini gunung,
ditengah-tengah bunga melati
saya bingung kamu pun bingung
kenapa ada bunga melati ???!?
Jalan-jalan ke kota paris
lihat rumah berbaris-baris
enak luh jalan jalan melulu
buah kedong-dong buah tomat
Elu bodong amat
buah tomat buah tomat
saos tomat kali
buah duren di pohon beringin
resek banget tuch duren....
ayam kurus bulunya banyak
rugi banget yang beli.........
kakak monyonk adik memble
keturunan jelek kali ye.......
bunga melati bunga mawar
bunga mawar bunga melati
aduh pantun ini norak sekali....
Sunday, January 23, 2011
Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak
Tempat temasya dara teruna
Hodohnya ketawa orang tak bergigi
Ibarat kota tiada kubunya
Api terang banyak kelkatu
Masuk ke kamar bersesak-sesak
Alangkah geli rasa hatiku
Melihat nenek bergincu berbedak
Ditiup angin bunga semalu
Kuncup daun bila berlaga
Bercakap Melayu kononnya malu
Belacan setongkol dibedal juga
Orang Rengat menanam betik
Betik disiram air berlinang
Hilang semangat penghulu itik
Melihat ayam lumba berenang
Tanam jerangau di bukit tinggi
Mati dipijak anak badak
Melihat sang bangau sakit gigi
Gelak terbahak penghulu katak
Singapura dilanggar todak
Kapal karam di Tanjung Peringin
Orang tua beristerikan budak
Macam beruk mendapat cermin
Bapa gergasi menebar jala
Pegang tali melintuk-liuk
Masakan pengerusi tak garu kepala
Melihat ahli semua mengantuk
Gemuruh tabuh bukan kepalang
Diasah lembing berkilat-kilat
Gementar tubuh harimau belang
Nampak kambing pandai bersilat
Buah salak di rumah Tok Imam
Sirih sekapur pergi menjala
Anjing menyalak harimau demam
Kucing di dapur pening kepala
Anak cina menggali cacing
Mari diisi dalam tempurung
Penjual sendiri tak kenal dacing
Alamat dagangan habis diborong
Biduk buluh bermuat tulang
Anak Siam pulang berbaris
Duduk mengeluh panglima helang
Melihat ayam bercengkang keris
Buah jering dari Jawa
Naik sigai ke atas atap
Ikan kering lagi ketawa
Dengar tupai baca kitab
Pohon manggis di tepi rawa
Tempat datuk tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat datuk bermain gundu
Ceduk air di dalam perigi
Timbanya bertangkaikan suasa
Jikalau kucing tak bergigi
Alamat tikus berjoget berdansa
Anak dara Datuk Tinggi
Buat gulai ikan tilan
Datuk tua tak ada gigi
Bila makan kunyah telan
Berderak-derak sangkutan dacing
Bagaikan putus diimpit lumpang
Bergerak-gerak kumis kucing
Melihat tikus bawa senapang
Pokok pinang patanya condong
Dipukul ribut berhari-hari
Kucing berenang tikus berdayung
Ikan di laut berdiam diri
Tanam pinang di atas kubur
Tanam bayam jauh ke tepi
Walaupun musang sedang tidur
Mengira ayam di dalam mimpi
Anak bakau di rumpun salak
Patah taruknya ditimpa genta
Riuh kerbau tergelak-gelak
Melihat beruk berkaca mata
Sunday, January 23, 2011
Pantun jenaka 2011 on Sunday, January 23, 2011 said...
Orang menganyam sambil duduk
Kalau sudah bawa ke balai
Melihat ayam memakai tanduk
Datang musang meminta damai
Hilir lorong mudik lorong
Bertongkat batang temberau
Bukan saya berkata bohong
Katak memikul paha kerbau
Di kedai Yahya berjual surat
Di kedai kami berjual sisir
Sang buaya melompat ke darat
Melihat kambing terjun ke air
Jikalau lengang dalam negeri
Marilah kita pergi ke kota
Hairan tercengang kucing berdiri
Melihat tikus naik kereta
Senangis letak di timbangan
Pemulut kumbang pagi-pagi
Menangis katak di kubangan
Melihat belut terbang tinggi
Anak Hindu beli petola
Beli pangkur dua-dua
Mendengar kucing berbiola
Duduk termenung tikus tua
Punggur berdaun di atas kota
Jarak sejengkal dua jari
Musang rabun, helang pun buta
Baru ayam suka hati
Ketika perang dinegeri Jerman
Ramai askarnya mati mengamuk
Rangup gunung dikunyah kuman
Lautan kering dihirup nyamuk
Jual betik dengan kandil
Kandil buatan orang Inggeris
Melihat buaya menyandang bedil
Lembu dan kerbau tegak berbaris
Jemur bijan dengan kulitnya
Jemur di atas pohon lembayung
Hari hujan sangat lebatnya
Lamun Si Pandir mengepit payung
Elok rupa pohon belimbing
Tumbuh dekat limau lungga
Elok berbini orang sumbing
Walau marah ketawa juga
Rumah besar berdinding tidak
Beratapkan daun palas
Badan besar beristeri tidak
Itu tandanya orang pemalas
Adik nama Comat
Suka beri salam
Budak ketawa kuat
Suka kecing malam
Dari Ambun hendak ke Perak
Singgah di Jeram Mengkuang
Si Awang Kenit mencuri kerak
Hidung berbelang terpalit arang
Biduk lalu kiambang bertaut
Nakhoda Kasap duduk termenung
Gila latah ikan di laut
Melihat umpan di kaki gunung
Pakai seluar labuh ke bawah
Ikut permatang jalan melenggang
Nampak zahir memang mewah
Tapi hutang keliling pinggang
Orang Sibu menunggang kuda
Kuda ditunggang patah pinggang
Masih mahu mengaku muda
Padahal cucu keliling pinggang
Tahankan jerat gunakan tali
Pacak kuat biar melekap
Kalau bini suka membeli
Hutang berbaris suami ke lokap
Tuan puteri memasang panjut
Dayang tolong menghalau lalat
Kucing tidur bangkit terkejut
Melihat tikus pandai bersilat
Sunday, January 23, 2011
Disana gunung, disini gunung,
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati
Nasi uduk masih anget
Beli nye di pinggir jalan
Yang lagi duduk manis banget
Boleh ga kite kenalan
Anak ayam turun ke bumi
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi
Jambu merah
di dinding
Jangan marah
just kidding
Kalau punya gigi ompong
cepat cepat ke dokter gigi
kalau jadi anak sombong
pasti nanti jadi rugi.
Mulanya duka kini menjadi lara
Teman tiada hanyalah sendu
Bila rindu mulai membara
Itulah tanda cinta berpadu
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang
Buah kedondong
Buah atep
Dulu bencong
sekarang tetepp
Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren
Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis
Buah apel
di air payau
Nggak level
layauuuuuuu…..
Mata genit beradu pandang
senyum adik menggoda abang
ayolah dik kita melayang
menuju negri jauh di sebrang
Disini bingung, Disana linglung
mangnya enak, engga nyambung….
Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah
Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding
Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak
Men sana
in corpore sano
Gue maen kesana,
Elo maen ke sono!
Sunday, January 23, 2011
.
bunga kaktus tumbuh dirawa
warna kuning dekat cemara
bila tikus jadi terdakwa
biar kucing jadi pengacara
kain kuning bermotif miring
terlipat rapi terawat lagi
kambing pusing tujuh keliling
melihat sapi berkawat gigi
mangga melon duduk bersanding
salak pepaya tersia-sia
singa ke salon untuk rebonding
agar juara miss Indonesia
Sunday, January 23, 2011
Koleksi Pantun Jenaka Lucu Gokil Gaul on Sunday, January 23, 2011 said...
Jalan-jalan ke pinggir empang
nemu sendok dipinggir empang
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang
Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp
Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren
Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis
Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu.....
Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg...
Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!
Disini Gunung, Disana gunung
Banyak amat yah gunungnya...
Disini bingung, Disana linglung
Emangnya enak, engga nyambung....
Sayur sop, Sayur kacang
Meking lop yok yang
Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah?????????
Kura-kura dalam perahu
Iseng banget tuch kura...
Jalan kaki ke pasar baru
Jauh boooooooooooo....
Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding
jauh di mata,dekat dihati
jauh di hati,dekat dimata
jauh-dekat seribu perak
makan roti pake sambel
makan telor pake garem
kalo ogut lagi kesel
mata ogut suka merem
Nemu gesper, di pinggir jalan
kalo laper, makan tu gesper
Men sana in corpore sano
gue maen kesana,
elo maen ke sono!
hahaha....palelo ijo
disana gunung, disini gunung,
ditengah-tengah bunga melati
saya bingung kamu pun bingung
kenapa ada bunga melati ???!?
Jalan-jalan ke kota paris
lihat rumah berbaris-baris
enak luh jalan jalan melulu
buah kedong-dong buah tomat
Elu bodong amat
buah tomat buah tomat
saos tomat kali
buah duren di pohon beringin
resek banget tuch duren....
ayam kurus bulunya banyak
rugi banget yang beli.........
kakak monyonk adik memble
keturunan jelek kali ye.......
bunga melati bunga mawar
bunga mawar bunga melati
aduh pantun ini norak sekali....
Sunday, January 23, 2011
Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak
Langganan:
Postingan (Atom)